Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan di Negara-Negara ASEAN
Perubahan Ruang dan Interaksi
Antarruang Akibat Faktor Alam
Kondisi
alam dan kondisi
sosial negara-negara ASEAN yang relatif
homogen dan saling
membutuhkan memudahkan interaksi antara satu negara dan negara lainnya.
Interaksi ini terjadi dalam bentuk
kerja sama di berbagai bidang.
Banyak faktor yang menimbulkan berbagai bentuk
interaksi antara negara tersebut, antara lain faktor iklim dan faktor geologi.
a. Faktor Iklim
Lokasi negara-negara ASEAN yang berada
di antara Benua Asia dan Benua Australia menyebabkan wilayah ini memiliki pola
arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. Angin ini dinamakan
angin muson timur dan angin muson barat, masing-masing menyebabkan terjadinya
musim kemarau dan musim hujan. Iklim yang dipengaruhi tiupan angin muson
dinamakan iklim muson. Selain iklim matahari dan iklim muson, wilayah
negara-negara ASEAN juga dipengaruhi iklim fisis. Iklim fisis dipengaruhi keadaan
fisik suatu wilayah, seperti
perairan laut, pegunungan, dan
dataran.
b. Faktor Geologi
Berdasarkan faktor-faktor yang berkaitan
dengan kondisi geologi seperti kondisi tanah dan batuan penyusunnya di bumi,
negara-negara ASEAN berada di daerah tumbukan antarlempeng. Amatilah gambar
berikut ini, yang menunjukkan posisi lempeng di wilayah negara-negara ASEAN!
c.
Faktor Ketersediaan
Sumber Daya Alam
2.
Pengaruh
Perkembangan Ilmu dan Teknologi terhadap Perubahan Ruang
Perkembangan ilmu dan teknologi telah
berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Segala macam jenis
teknologi bermanfaat karena memudahkan pekerjaan manusia. Sebagai contoh,
perhatikan gambar di bawah ini.
|
a.
Teknologi
Transportasi
Saat ini, berbagai macam bentuk alat
transportasi dapat dijumpai baik di darat, laut, dan udara. Ilmu dan
pengetahuan yang semakin luas telah memungkinkan perkembangan berbagai macam
alat transportasi yang nyaman, cepat, dan dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Kereta cepat monorel, pesawat terbang, dan speed boat terus mengalami
perbaikan demi kenyamanan penumpangnya. Namun demikian, alat transportasi
tradisional yang belum menggunakan mesin masih dapat dijumpai dan bertahan
sampai saat ini di negara-negara ASEAN, seperti pedati, delman, dan becak.
Adanya perkembangan teknologi
tansportasi membawa perubahan aktivitas manusia yang berakibat terhadap
perubahan tata kehidupan. Jumlah orang Indonesia yang pergi ke Malaysia dan
Singapura atau sebaliknya semakin meningkat setiap tahunnya. Pesawat bukan lagi
alat transportasi yang mahal. Setiap orang dapat menikmati layanan karena
harganya yang terjangkau, cepat, dan nyaman. Kapal laut selain digunakan
sebagai sarana transportasi, juga saat ini digunakan sebagai sarana wisata.
Transportasi darat semakin banyak memberikan alternatif perjalanan.
|
b.
Teknologi
Komunikasi
Contoh gambar perkembangan teknologi
komunikasi diantaranya :
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat di negara-negara ASEAN sebagai akibat perkembangan teknologi
transportasi dan komunikasi dapat dilihat, contohnya dalam berbagai aspek, baik
sosial, ekonomi, budaya, maupun keamanan.
1)
Sosial
a)
Bertambahnya jumlah
penduduk dalam waktu singkat.
b)
Kebutuhan
transportasi massal semakin tinggi untuk menghindari kemacetan.
c)
Maraknya perdagangan
manusia.
d)
Kerja sama luar
negeri semakin mudah.
2)
Ekonomi
a)
Bertambahnya pendapatan
negara dari pajak
dan pendapatan dari
sewa tempat tinggal akibat munculnya pusat-pusat aktivitas masyarakat,
seperti perbelanjaan, wisata, dan tempat tinggal yang diperlukan pendatang.
b)
Nilai barang lokal
meningkat seiring permintaan mata uang asing.
c)
Barang-barang asing
semakin mudah dijangkau.
3)
Budaya
a)
Terjadi akulturasi
budaya secara sadar maupun tidak.
b)
Perubahan sistem
nilai dan norma.
c)
Terjadinya
kecenderungan gaya hidup hedonis.
d)
Aliran-aliran yang
bertentangan dengan budaya semakin mudah masuk.
4)
Keamanan
a)
Gangguan kondisi
keamanan suatu negara semakin rentan.
b)
Narkotika dan obat
terlarang semakin mendapat tempat.
c)
Jaringan kelompok
perusuh antarnegara semakin mudah diorganisir.
3.
Pengaruh Perubahan
Ruang terhadap Kehidupan Ekonomi
Negara-negara anggota ASEAN mulai
menerapkan AFTA (ASEAN Free Trade Area) dalam kehidupan internasionalnya.
Secara ekonomis, pemberlakukan AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih
meluas. Produsen beras seperti Thailand dapat dengan mudah mengekspor produknya
ke Singapura, Indonesia, dan negara anggota ASEAN lain tanpa dibebani pajak,
begitupun sebaliknya. Pilihan konsumsi pun semakin banyak, baik kualitas maupun
harganya. Kerja sama negara-negara ASEAN ini mendorong terjadinya perubahan
tatanan kerja sama antarnegara dalam bidang ekonomi. Persaingan dalam kegiatan
ekonomi menjadi lebih ketat dengan adanya kompetitor dari luar negeri.
4.
Pengaruh Konversi
Lahan Pertanian ke Industri dan Pemukiman terhadap Perubahan Ruang dan
Interaksi Antarruang
Amatilah Gambar di bawah ini, dapatkah
kalian membayangkan bagaimana perubahan yang terjadi di daerah di mana lahannya
yang dikonversi?
|
a.
Pengaruh Konversi
Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri
Konversi lahan pertanian menjadi lahan
industri banyak terjadi di negara-negara sedang berkembang, seperti
negara-negara ASEAN. Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri banyak
terjadi di pinggir kota. Biasanya, pemilik perusahaan mendirikan industri di
sana karena beberapa alasan, di antaranya sebagai berikut.
1)
Pembangunan
industri lebih memilih lahan yang strategis. Sebagian besar lahan strategis
tersebut merupakan lahan pertanian.
2)
Harga lahan
pertanian relatif lebih murah dibandingkan dengan lahan terbangun.
3)
Pembangunan
industri memilih akses yang lebih mudah.
4)
Industri dibangun
dekat dengan bahan baku lahan pertanian menjadi pilihan yang baik.
5)
Faktor sosial
dan budaya hukum
waris. Konversi lahan
pertanian menjadi industri mengakibatkan
petani “terusir” dari
tanah mereka digantikan
oleh uang. Awalnya, petani di pedesaan mempunyai tanah, namun kemudian
mereka menjadi petani gurem dan tak bertanah. Kondisi ini memengaruhi sistem
sosial dan budaya hukum waris yang berorientasi pada nilai uang. Anak-anak
petani tidak lagi diwarisi lahan pertanian, tetapi diganti dengan pembagian
uang hasil penjualan lahan pertanian.
Penggunaan lahan dalam pembangunan industri memerlukan perhatian beberapa
negara industri. Pasalnya, tidak semua industri yang akan atau sudah dibangun
berada di lahan yang tepat dan tidak menempati lahan produktif seperti lahan
pertanian. Berbagai masalah akan timbul akibat konversi lahan dari lahan
pertanian menjadi industri, antara lain:
1)
Lahan pertanian
berkurang, yang membuat produktivitas pangan dari pertanian menurun.
2)
Lahan pertanian
sekitar industri berpotensi terkena imbas pencemaran akibat limbah atau polusi
dari industri baik tanah, air, maupun udara.
3)
Konversi lahan itu
menular, yang mengancam ketersediaan lahan pertanian.
b.
Pengaruh Konversi
Lahan Pertanian Menjadi Lahan Permukiman
Adapun dampak negatifnya itu adalah sebagai berikut.
1)
Luas lahan
pertanian semakin berkurang sehingga produktivitas pangan semakin kecil.
2)
Petani dan buruh
tani kehilangan mata pencahariannya.
3)
Hilangnya lahan
ruang terbuka hijau (RTH).
4)
Berkurangnya lahan
resapan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar