BAB I
Interaksi Antarnegara
Asia dan Negara Lainnya
B. Dinamika Penduduk Benua-benua di Dunia
Penduduk
senantiasa berubah dari sisi jumlah,
distribusi, dan komposisinya. Perubahan tersebut dapat terjadi karena
adanya peristiwa kelahiran, kematian maupun karena adanya perpindahan penduduk
atau migrasi. Karena itulah penduduk mengalami
dinamika atau disebut dinamika
penduduk yaitu perubahan keadaan penduduk. Perubahan komposisi penduduk seperti
budaya, etnik, dan agama juga menunjukkan dinamika penduduk.
1. Dinamika Penduduk Asia
Berdasarkan
data World Population Data Sheet (WPDS), pada tahun
2005 jumlah penduduk Asia mencapai 3.921.000.000 jiwa.
Jumlah tersebut bertambah menjadi
4.397.000.000 pada tahun 2015. Ini berarti penduduk Asia bertambah sebesar 476
juta jiwa dalam kurun waktu 10 tahun.
Penduduk
Asia tersebar tidak merata. Beberapa negara di Asia merupakan negara dengan
penduduk terbesar di dunia, seperti China, India, dan Indonesia. Wilayah dengan
jumlah dan kepadatan penduduk tinggi terlihat di Asia Timur, Asia Tenggara,
Asia Selatan. Wilayah pedalaman Asia relatif lebih jarang penduduknya.
Dilihat
dari komposisi berdasarkan usia, sebesar 25 persen penduduk Asia berusia di
bawah usia 15 tahun dan sebesar 8
persen berusia 65 ke atas. Penduduk
Asia berusia antara 15 sampai 65 tahun
sebesar 67 persen. Ini berarti sebagian besar penduduk Asia tergolong usia
produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk berusia antara 15 sampai 65 tahun
(WPDS, 2015).
Laju
pertumbuhan penduduk Asia mencapai 1.5% per tahun. Walaupun begitu, persebaran
dan pertumbuhan-penduduknya tidak merata di setiap kawasan. Contoh, Yaman,
Suriah, Arab Saudi, Laos, dan Yordania merupakan negara-negara dengan pertumbuhan
tinggi, yaitu di atas 2,5%.
Penduduk
Asia memiliki kualitas yang dapat dilihat dengan menggunakan ukuran Human
Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Human
Development Index (HDI) merupakan gabungan dari indikator Angka Harapan
Hidup sejak Lahir (Life Expectancy at Birth), pendidikan, dan pendapatan
per kapita. Jika suatu negara memiliki skor HDI yang tinggi, maka penduduk
negara tersebut menunjukkan angka
harapan hidup yang lebih panjang, lama pendidikan yang lebih lama (rata-rata
pendidikannya tinggi), dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi.
Berdasarkan
indikator HDI, kualitas penduduk Asia ternyata bervariasi. Sejumlah negara di
Asia memiliki kualitas yang tinggi, sedangkan sebagian lainnya sedang dan
rendah. Jepang, Korea Selatan, Singapura, Brunei, china dan Saudi Arabia masuk
kelompok dengan kualitas penduduk atau HDI sangat tinggi. Negara-negara
tersebut memiliki penduduk yang harapan hidupnya, pendidikan, dan pendapatan
sangat tinggi. Sedangkan untuk Indonesia termasuk kategori sedang dan Nepal
untuk kategori rendah.
Dilihat
dari komposisi berdasarkan ras, penduduk di Benua Asia terdiri atas tiga ras
utama yaitu Ras Mongoloid, Ras Kaukasoid, dan Ras Negroid. Tipe ras tersebut
telah bercampur baur sehingga mengalami proses asimilasi antara satu dan
lainnya. Dalam wilayah tertentu masih terdapat ras yang dominan sebagai
berikut.
a.
Asia
Utara dan Asia Tengah mayoritas adalah ras Kaukasoid atau ras Europoid.
b.
Asia
Timur dan Asia Tenggara sebagian besar adalah ras Mongoloid.
c.
Asia
Selatan bagian tengah didominasi ras Kaukasoid.
d.
Asia
Selatan bagian selatan didominasi ras Negroid, misalnya suku bangsa Dravida di India Selatan dan Srilanka.
e.
Asia
Barat (Timur Tengah) bagian selatan, khususnya negara-negara di Semenanjung Arab (Yaman, Oman), didominasi
ras Negroid.
f.
Asia Kecil,
Asia Barat (Timur
Tengah) bagian utara
didominasi ras Kaukasoid/Europo id dan ras Negroid.
Asia memiliki
budaya yang sangat
beragam. Asia merupakan tempat lahirnya agama-agama besar di dunia,
seperti Hindu, Sikh, konfusianisme, Taoisme,
Shinto, Buddha, Islam,
Kristen, dan Yahudi (Judaism). Agama- agama yang lahir di Asia
kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Asia dan dunia. Sejumlah agama kemudian dianut oleh banyak
negara dan sebarannya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Selain
agama, Benua Asia juga memiliki banyak bahasa. Kebanyakan negara di Asia
memiliki lebih dari satu bahasa asli atau pribumi. Sebagai contoh, di Indonesia
terdapat sekitar 600 bahasa asli atau daerah, Filipina terdaat 100 bahasa
daerah dan 1.683 bahasa asli atau daerah di India. Gambaran secara umum tentang
bahasa di Asia dapat dilihat pada gambar berikut ini
Keragaman
dan kekayaan budaya Asia juga terlihat dari karya seni, literatur dan musik.
Porselen, keramik, kaligrafi, lukisan, peralatan dari gelas dan metal, tekstil
dan arsitektur. Karya seni berupa alat musik juga sangat banyak jenisnya.
2. Dinamika Penduduk Amerika
Penduduk Benua
Amerika pada tahun 2005 mencapai angka 888.000.000
jiwa sedangkan pada tahun 2015 mencapai 987.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi
pertambahan penduduk sebesar 99.000.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Laju
pertumbuhan penduduk Benua Amerika tergolong rendah, yakni 0,9% per tahun.
Seperti
halnya Asia, sebaran penduduk Amerika juga tidak merata. Konsentrasi penduduk
Amerika berada di bagian timur dan
barat Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Karibia, serta bagian barat dan timur
Amerika Selatan. Bagian tengah Benua Amerika umumnya lebih rendah kepadatan
penduduknya. Demikian halnya dengan
wilayah paling utara dan paling selatan. Kedua wilayah tersebut mendekati kutub
utara dan kutub selatan.
Komposisi
penduduk Amerika berdasarkan usia menunjukkan bahwa sebesar 24 persen dari
penduduknya berusia kurang dari 15 tahun dan sekitar 10 persen berusia 65 tahun
atau lebih. Ini berarti sebesar 34 persen penduduknya termasuk penduduk usia
tidak produktif. Selebihnya atau sebesar 66 persen merupakan penduduk usia
produktif.
Benua
Amerika memiliki kualitas penduduk yang bervariasi. Negara yang memiliki
kualitas penduduk yang tinggi di antaranya adalah Amerika Serikat, Kanada,
Argentina, dan Chile. Negara dengan kualitas penduduk yang tinggi adalah
Meksiko, Brazil, dan sejumlah negara Amerika Latin lain. Negara dengan kualitas
penduduk sedang adalah Paraguay, Bolivia dan sejumlah negara lain (lihat Gambar
1.39)
Suku
Indian merupakan peduduk asli Amerika. Namun jumlah mereka terus menyusut
karena terdesak perkembangan orang-orang kulit putih yang berdatangan ke
Amerika sejak abad ke-15. Penduduk asli lainnya adalah suku Eskimo. Penduduk
pendatang berasal dari berbagai benua yang terdiri atas tiga ras utama, yaitu
Ras Negroid dari Afrika, ras Mongolia dari Asia, dan ras Kaukasoid yang
berkulit putih dari Eropa. Dalam perkembangannya penduduk pendatang dan
penduduk asli saling berbaur hidup bersama sehingga dapat dijumpai adanya
penduduk campuran.
Budaya
Amerika dapat dibedakan secara umum menjadi budaya Amerika Utara dan Amerika
Selatan. Amerika Utara terdiri atas
Amerika Serikat dan Kanada. Amerika Serikat merupakan salah satu negara dengan
budaya yang sangat beragam. Budayanya dibentuk oleh budaya asli Amerika,
Amerika Latin, Afrika dan Asia. Bahkan, budaya Amerika mempengaruhi budaya di
wilayah lainnya di dunia. Bahasa utama yang digunakan penduduknya adalah Bahasa
Inggris. Walaupun demikian, penduduk Amerika menggunakan juga Bahasa Spanyol,
Mandarin, Perancis, dan Jerman.
Bahkan, Biro Sensus Amerika memperkirakan lebih dari 300 bahasa digunakan
di Amerika Serikat.
Penduduk
Amerika Serikat sebagian besar (83%) menganut agama Kristen. Sisanya menganut
agama Yahudi dan Islam. Selain itu, terdapat pula penduduk Amerika Serikat yang
tidak menganut agama atau ateis.
Budaya
Amerika juga terlihat gaya berbusana, olah raga, dan makanan. Produk budaya
seperti jeans, sepatu,
baseball, topi cowboy
dan sepatu boots merupakan budaya
Amerika. Hamburger, hotdog, keripik ketang, dan makaroni juga menjadi contoh
budaya makanan dari Amerika Serikat. Dalam bidang seni banyak karya seni yang
dijadikan kiblat bagi warga dunia seperti film dan acara televisi.
Selain
budaya Amerika Utara, terdapat pula Budaya Amerika Selatan atau Amerika Latin.
Beberapa budaya menunjukkan adanya perbedaan. Dilihat dari agamanya, penduduk
Amerika Selatan didominasi oleh agama Katolik Roma. Selebihnya menganut agama
Kristen Protestan, Hindu, Islam, Animisme dan Shamanisme. Bahasa Portugis dan
Spanyol merupakan bahasa utama di Amerika Selatan. Selain itu, terdapat pula
bahasa lainnya, seperti Aymara di Bolivia, Wayuu di Venezuela dan Kolombia, dan
beberapa bahasa lainnya. Musik dan tari juga menjadi ciri budaya Amerika
Selatan terutama tarian Samba dari Brazil, Tango dari Argentina dan Uruguay,
dan Cumbia dari Colombia.
3. Dinamika Penduduk Eropa
Pada
tahun 2005 jumlah penduduk Eropa
mencapai 730.000.000 jiwa. Pada tahun 2015, angka tersebut
bertambah menjadi 742.000.000 jiwa. Ini
berarti terjadi penambahan sebesar 12.000.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun.
Penambahan tersebut lebih rendah dari Asia
dan Amerika. Mengapa demikian?
Pertambahan
penduduk Eropa yang relatif lebih rendah tidak lepas dari angka kelahiran yang
lebih kecil dari dua benua sebelumnya, yaitu Amerika dan Asia. Angka kelahiran
hanya 11 jiwa per 1.000 penduduk
dan angka kematian juga sama yaitu 11 kematian tiap 1.000
penduduk. Bertambahnya penduduk Eropa disumbang dari migrasi masuk
ke Eropa dari benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah
bahkan kurang dari 1%, yaitu hanya 0,2% per tahun.
Penduduk
Eropa tersebar di sejumlah wilayah. Umumnya konsentrasi penduduk berada di
Eropa Utara, Selatan, dan Barat. Konsentrasi penduduk tampak pada kota-kota
besar dan sekitarnya, seperti Amsterdam, Brussel, London,
Madrid, dan Warsawa. Di Jerman, konsentrasi penduduk tidak hanya sekitar pantai
tetapi juga sampai pedalaman mengingat banyak kota dan industri yang dibangun
sampai ke daerah pedalaman benua. Demikian halnya dengan Kota Madrid yang
berada jauh di pedalaman, memiliki konsentrasi penduduk yang tinggi.
Penduduk Eropa
menunjukkan bahwa sebesar 16
persen kurang dari 15
tahun dan sebesar 17 persen berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti 33 persen
penduduk Eropa termasuk kategori tidak produktif. Sebesar 67 persen penduduknya
berusia antara 15 tahun sampai 65 tahun dan termasuk penduduk kelompok
produktif.
Penduduk
Eropa umumnya memiliki kualitas hidup sangat tinggi dan tinggi. Negara di Eropa
dengan kualitas penduduk sangat tinggi umumnya berada di Eropa Barat, Utara,
dan Selatan, sedangkan untuk Eropa timur kualitasnya tergolong tinggi. Negara dengan kualitas penduduk sangat tinggi
di antaranya Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol. Negara dengan kualitas
penduduk tinggi di antaranya adalah Rumania, Ukraina, dan Bulgaria.
Penduduk
Eropa sangat beragam, namun sebagian besar penduduknya termasuk keturunan induk
bangsa Kaukasoid yang terbagi menjadi beberapa suku bangsa. Berdasarkan ras dan
ciri fisiknya, penduduk Eropa dikelompokkan menjadi lima suku bangsa, yaitu
sebagai berikut.
a.
Bangsa
Nordik, ciri fisik suku bangsa ini
memiliki rambut pirang, mata biru,
tengkorak panjang, dan
muka sempit. Mereka
banyak tinggal di Eropa Barat dan Eropa Utara, yaitu
Norwegia, Inggris, Denmark, Belanda, Swedia, Belgia, dan Jerman bagian utara.
b. Bangsa Alpen, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam,
tengkorak lebar, dan tidak terlalu tinggi. Suku bangsa ini banyak terdapat di
Eropa Tengah dan Eropa Selatan, yaitu Perancis, Swiss, Polandia, Austria, dan
Jerman bagian selatan.
c. Bangsa Mediteran, ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam,
badan dan tengkorak menyerupai bangsa Nordik, terdapat di kawasan Eropa
Selatan, yaitu Yunani, Italia, Portugis, dan Spanyol.
d. Bangsa Slavia, ciri fisik menyerupai bangsa Alpen. Mereka
banyak tinggal di Eropa Timur yaitu Kroasia, Bulgaria,
Serbia, Montonegro, Ceko, Rusia, Ukraina, dan Slovakia.
e. Bangsa
Dinarik, ciri
memiliki rambut gelap
dan banyak terdapat
di Rumania.
Penduduk Eropa menganut
beragam agama. Agama dengan jumlah pemeluk terbanyak ialah Katolik Roma
tersebar di Perancis, Spanyol, Portugal, Italia, Irlandia, Belgia, Jerman
bagian selatan, dan Polandia. Kelompok terbesar kedua ialah Kristen Protestan
yang sebagian besar berada di negara-negara Eropa Utara dan Eropa Tengah
seperti Inggris, Skotlandia, Jerman bagian utara, Belanda, dan negara-negara
Skandinavia. Kelompok terbesar ketiga adalah pemeluk Kristen Ortodoks yang
umumnya tinggal di Rusia, Ukraina, Belarusia, Yunani, Bulgaria, Rumania, serta
Serbia dan Montenegro.
Hampir di setiap negara
Eropa terdapat banyak komunitas pemeluk Yahudi dengan jumlah terbanyak di
Rusia. Agama Islam banyak dianut oleh penduduk Eropa Timur. Di Bosnia dan
Albania, Islam merupakan agama dengan jumlah pemeluk terbanyak, sedangkan di
negara Jerman, Perancis, dan Belanda, Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk
terbanyak kedua.
Benua Eropa memiliki banyak
ragam bahasa dan kebanyakan negara memiliki setidaknya satu bahasa resmi. Bahasa
Inggris merupakan bahasa di Eropa yang kemudian menjadi bahasa internasional.
Namun, masing-masing negara di Eropa memiliki bahasanya sendiri. Bahasa
terbesar di Eropa adalah Rusia kemudian diikuti Jerman. Selain itu, terdapat
bahasa yang digunakan secara regional
maupun lokal. Beberapa bahasa lainnya di Eropa adalah Spanyol, Portugis, Perancis, dan
Belanda (lihat Peta 1.45).
Selain bahasa, Eropa
memiliki ragam budaya dalam bentuk seni dan makanan. Karya
seni masyarakat Eropa
telah lama berkembang,
bahkan sejak zaman prasejarah dalam bentuk lukisan gua dan lukisan batu.
Periode berikutnya adalah periode Klasik, Bizantium, Abad Pertengahan, Gotik,
Renaisance, Barok, Rokoko, Neoklasik, Modern, dan Paskamodern. Sumber budaya
Eropa adalah Yunani dan Romawi. Dalam
bidang ilmu pengetahuan, Eropa sangat terkemuka, khususnya bidang filsafat.
4. Dinamika Penduduk Afrika
Pada
tahun 2015, jumlah penduduk Afrika
mencapai 1.171.000.000 jiwa (WPDS, 2015). Angka tersebut bertambah sebesar 265.000.000 jiwa dari jumlah
penduduk tahun 2005 yang berjumlah 906.000.000 jiwa.
Besarnya
angka pertambahan penduduk tersebut tidak lepas dari tingginya angka kelahiran
di Afrika yang mencapai angka 36 tiap 1000 penduduk. Angka kematian penduduk
Afrika juga besar yaitu mencapai 10 jiwa tiap 1.000 penduduk. Namun, angka
kematian tersebut jauh di bawah angka kelahiran.
Angka
migrasi juga negatif kecuali Afrika Selatan, artinya ada penduduk Afrika yang
bermigrasi ke benua lainnya. Laju
pertumbuhan penduduk Afrika sangat tinggi, yaitu 2,5% per tahun.
Sebaran penduduk
Benua Afrika juga tidak merata.
Wilayah tertentu hampir tidak berpenghuni yaitu di wilayah gurun. Wilayah
dengan kepadatan tinggi terdapat di bagian utara Afrika Utara, sebagian Afrika
Barat, bagian timur Afrika Selatan, sepanjang lembah Sungai Nil dan seterusnya.
Wilayah dengan kepadatan rendah terdapat di Gurun Sahara dan bagian tengah
Tengah Afrika.
Kualitas
penduduk Afrika umumnya relatif rendah. Berdasarkan kriteria Human
Development Index (HDI), tidak ada satu
negara pun yang memiliki kualitas penduduk yang tergolong sangat tinggi. Beberapa negara memiliki kualitas penduduk
yang tinggi seperti Aljazair dan Tunisia. Negara yang kualitas penduduknya
tergolong sedang antara lain Mesir, Afrika Selatan, dan Namibia. Negara dengan
kualias penduduk rendah di antaranya adalah Sudan, Ethiopia, Kenya, dan Chad.
Sebagian besar
penduduk Benua Afrika adalah
keturunan negro yang berkulit hitam. Hal inilah yang
menyebabkan Benua Afrika mendapat julukan Benua Hitam. Bangsa Negro di Afrika
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu Negro Sudan dengan ciri kulit hitam,
bibir tebal, dan rambut keriting, Golongan kedua adalah Negro Bantu dengan ciri
seperti Negro Sudan tetapi kulitnya lebih terang. Secara garis besar penduduk
Afrika digolongkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut.
a.
Ras
Negro yang mendiami sebelah
selatan Gurun Sahara merupakan penduduk mayoritas. Ras negro ini terdiri atas
beberapa suku bangsa seperti Suku Masai, Suku Kikuyu, Suku Zulu, Suku Sudan,
dan Suku Bantu.
b.
Ras
Kaukasoid dari keturunan Arab yang
mendiami Afrika Utara. Ras ini terdapat di sepanjang pantai Laut Tengah dan
terdiri atas dua suku bangsa yaitu suku bangsa Semit dan suku bangsa Hamid.
c.
Ras
Kaukasoid dari keturunan Eropa dengan
kulit putih, keturunan Eropa ini jumlahnya sedikit dan banyak tinggal di Afrika
Selatan.
d.
Suku pribumi
merupakan penduduk
asli yang banyak
tinggal di daerah-daerah
pedalaman. Suku pribumi terdiri atas Suku Pygmy di hutan Kongo, Suku Bushman di
Gurun Kalahari, dan Suku Hottentot di Afrika Selatan.
Seperti
halnya benua Asia dan benua lainnya, Benua Afrika juga memiliki budaya yang
sangat beragam. Keragaman tersebut tidak hanya terlihat antarnegara tetapi
dalam suatu negara. Bersamaan dengan masuknya imigran dari Arab, budaya Afrika
kemudian berkembang. Demikian halnya dengan masuknya budaya Eropa.
Penduduk
Afrika menganut beragam agama.
Di kawasan Afrika Barat dan Utara, Islam menjadi agama yang
dominan. Di kawasan Afrika Selatan, jumlah pemeluk agama Kristen lebih banyak
dibandingkan Islam dan Hindu. Di kawasan Afrika Tengah, jumlah terbanyak ialah
penganut kepercayaan animisme. Adapun di kawasan Afrika Timur, penganut Islam
dan kepercayaan animisme hampir sama banyaknya. Agama lain yang dianut oleh
penduduk Afrika ialah Yahudi, dan Katolik Roma.
Budaya
Afrika dapat dilihat dalam wujud seni, bahasa, dan agama. Karya seni dapat
berupa ukiran kayu, kerajinan dari kulit, dan alat musik. Kerajinan patung
biasanya menggunakan tema pasangan laki dan perempuan, perempuan dan anaknya,
laki-laki dengan senjata dan binatang dan orang asing. Musik dan tari penduduk
asli Afrika yang menggunakan tradisi lisan yang berbeda dengan musik dan tari
dari penduduk pendatang dari Arab. Penduduk asli, khususnya di wilayah sub
Sahara menekankan pada nyanyian karena nyanyian berfungsi sebagai cara
komunikasi. Dalam perkembangannya, budaya barat juga mempengaruhi budaya
Afrika.
Benua
Afrika memiliki keragaman
bahasa yang sangat
tinggi. Namun terdapat bahasa utama
yang digunakan yaitu Arab,
Swahili, dan Hausa. Diperkirakan jumlah bahasa yang
digunakan mencapai 1.500-2.000 bahasa. Dari jumlah tersebut dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok, yaitu:
a.
Afro-Asiatika,
meliputi Afrika bagian utara, jumlahnya
sekitar 200 bahasa.
b.
Nilo-Saharan,
mencakup wilayah Tengah dan Timur Afrika,
jumlahnya mencapai sekitar 140 bahasa.
c.
Congo-Saharan
(Niger-Congo), mencakup dua pertiga Afrika
sebagai cabang utama Niger-Congo, jumlahnya mencapai
1000 bahasa dengan 200 juta penutur. Bahasa Bantu di Tengah,
Selatan dan Timur Afrika membentuk sub-kelompok
dari cabang Niger-Congo.
d.
Khoisan,
mencakup bagian barat Afrika Selatan,
jumlahnya sekitar 30 bahasa.
5. Dinamika Penduduk Australia
Pada
tahun 2015 penduduk Australia mencapai 23.900.000 jiwa. Pada tahun 2005, jumlah
penduduknya mencapai 20.400.000
jiwa atau terjadi penambahan sebesar 3.500.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun.
Jumlah penduduk Australia memang jauh lebih kecil jika dibandingkan benua
lainnya.
Penambahan
jumlah penduduk Australia terjadi karena adanya kelahiran yang mencapai 13
kelahiran tiap 1.000 penduduk. Angka kematiannya adalah 7 kematian tiap 1.000
penduduk. Australia juga menjadi negara tujuan
migran dari berbagai negara lainnya, sehingga migrasi
neto negara ini mencapai angka 8.
Meskipun
Australia merupakan negara yang amat luas, tetapi tidak banyak daerah yang
cocok untuk daerah hunian. Daerah-daerah yang paling sesuai untuk hunian adalah
daerah pantai yang iklimnya nyaman dan curah hujannya cukup. Daerah
pantai Australia sebelah Utara
tidak dihuni oleh
banyak penduduk karena iklim tropisnya sangat kering, sedangkan daerah
pedalaman dan daerah pantai Barat Australia terlalu gersang. Kebanyakan orang
Australia, yakni lebih dari 85% tinggal di kota kecil dan kota besar. Kota-kota
tersebut pada umumnya terletak di tepi pantai.
Australia
merupakan negara sekaligus benua dengan kualitas penduduk yang sangat tinggi.
Salah satu indikator kualitas penduduk yaitu angka harapan hidup menunjukkan kategori
tinggi, yaitu 82 tahun. Ini menunjukkan penduduk Australia memiliki kondisi
kesehatan yang baik. Pendapatan penduduk Australia juga tergolong tinggi yang
mencapai 42.880 dolar (WPDS, 2015).
Sebagian
besar (92%) penduduk Australia adalah bangsa kulit putih atau ras kaukasoid,
selebihnya adalah dari Asia (7%), Aborigin dan lainnya (1%). Bangsa kulit putih
umumnya adalah dari Eropa yang sebagian besar berasal dari Inggris dan
Irlandia, sisanya dari Italia, Belanda, dan Skotlandia, Jerman, dan Yunani. Penduduk
yang berasal dari Asia, sebagian besar
dari China dan India.
Australia
memiliki budaya yang beragam. Budaya Australia terdiri atas budaya suku asli
yaitu suku Aborigin dan penduduk selat Torres, serta budaya suku pendatang.
Banyaknya penduduk pendatang di Australia memperkaya budaya Australia. Karena
sebagian besar penduduk pendatang berasal dari Eropa, maka budaya Eropa tampak
lebih dominan. Salah satunya adalah dalam hal
penggunaan bahasa. Bahasa nasional Australia adalah Bahasa Inggris.
Semua penduduk di Australia didorong untuk meguasai Bahasa Inggris.
Sebagian
besar penduduk Australia beragama Kristen Protestan (61,2%), Budha (2,5%),
Islam (2,2%), Hindu (1,3%), dan sejumlah agama lainnya. Besarnya penduduk yang
beragama Kristen tidak lepas dari banyaknya penduduk Australia yang berasal
dari Inggris dan negara lainnya di Eropa. Walaupun demikian agama dan
kepercayaan penduduk asli juga dihargai dan diberi kebebasan untuk
menjalankannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar